Bagi kamu yang masih kuliah, atau sekolah, mungkin jarang menemukan kata Frontend dan Backend. Namun ketika kamu sudah bergabung dengan group-group pemrograman atau bahkan sudah terjun kedunia pencari pekerjaan, pasti kamu akan sering mendapati kata Frontend dan Backend. Berikut penjelasan secara sederhana dari Frontend dan Backend versi Kodemin.
1. Frontend
Frontend merupakan bagian terdepan dari sebuah website. Bagaimana tampilan website yang baik, bagaimana membuat orang menarik untuk mengunjungi website, semuanya terletak dibagian ini. Lebih sederhananya Frontend adalah bagian yang akan sering dilihat oleh user. Jika kita asumsikan sebuah blog, maka Frontend itu adalah bagian dimana orang-orang dapat membaca dan melihat isi dari blog kita. Pada bagian ini biasanya Developer membutuhkan jasa seorang UI/UX Designer yang bertugas mendesain tampilan website yang baik (user friendly). Hasil dari desain tersebut kemudian diterjemahkan kedalam bentuk koding sehingga membentuk sebuah halaman website. Bahasa yang biasanya digunakan Developer adalah HTML, CSS, dan juga Javascript.
2. Backend
Backend merupakan bagian sisi server dari sebuah website. Dimana semua hal yang berkaitan dengan manajemen data yang berhubungan langsung dengan database maupun manajemen website, semuanya di atur pada bagian ini. Jika kita asumsikan sebuah blog, maka Backend itu adalah bagian dimana seorang admin blog dapat me-manajemen isi dari sebuah blog tersebut. Bahasa yang bisa digunakan pada bagian ini adalah PHP, Ruby, Python, Java, ASP.Net dan masih banyak lagi. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan juga jika bagian ini menggunakan bahasa untuk Frontend seperti HTML dan CSS untuk kepentingan desain halaman administratornya.
Namun untuk beberapa perusahaan, ada yang menjadikan Backend ini hanya sebagai perantara penerima atau pengirim API, biasanya tidak ada interface yang ditampilkan. Untuk pengetesan biasanya Develper menggunakan aplikasi Postman untuk mengecek apakah API berjalan dengan baik atau tidak.
Namun untuk beberapa perusahaan, ada yang menjadikan Backend ini hanya sebagai perantara penerima atau pengirim API, biasanya tidak ada interface yang ditampilkan. Untuk pengetesan biasanya Develper menggunakan aplikasi Postman untuk mengecek apakah API berjalan dengan baik atau tidak.
Dari penjelasan diatas, tipis bukan perbedaan diantara keduanya. Semakin berkembangnya teknologi bahasa pemrograman semakin membuat perbedaan antara Frontend dan Backend menjadi tipis. Sehingga kamu akan mendapati kata Fullstack. Nah, apalagi ini Fullstack?
Tenang, Fullstack adalah gabungan dari Frontend dan Backend. Jadi jika kamu melamar disebuah perusahaan, dan kamu memiliki skil dibagian Frontend dan juga Backend, maka kamu bisa mengisi posisi sebagai Fullstack Developer.
Framework
Nah, setelah tau apa perbedaan antara Frontend dan Backend, tentunya kita juga harus tau apa saja Framework yang dapat kita pakai. Sebenarnya tidak ada ikatan khusus harus menggunakan Framework yang mana, karena Framework hanya sebatas kerangka kerja yang digunakan untuk membuat pekerjaan seorang Developer lebih mudah.
Frontend
- Angular
- Vue JS
- React
Backend
- Codeigniter
- Laravel
- Node JS
Pilihan menggunakan Framework ada ditangan Developer itu sendiri, dan juga bergantung kepada kebutuhan dari sistem yang akan dibagun. Dari Framework diatas, mana aja yang kamu suka? Tulis di kolom komentar ya. Kalau artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk membagikannya. Terimakasih.
Thnx.
BalasHapusPosting Komentar